Senin, 11 Mei 2015
On 19.31 by Unknown 1 comment
HADITS TENTANG PENIMBUNAN
حَدَّثَنَا عَيَّاشٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا الْجُرَيْرِيُّ عَنْ أَبِي الْعَلَاءِ عَنْ الْأَحْنَفِ بْنِ قَيْسٍ قَالَ جَلَسْتُ ح و حَدَّثَنِي إِسْحَاقُ بْنُ مَنْصُورٍ أَخْبَرَنَا عَبْدُ الصَّمَدِ قَالَ حَدَّثَنِي أَبِي حَدَّثَنَا الْجُرَيْرِيُّ حَدَّثَنَا أَبُو الْعَلَاءِ بْنُ الشِّخِّيرِ أَنَّ الْأَحْنَفَ بْنَ قَيْسٍ حَدَّثَهُمْ قَالَ جَلَسْتُ إِلَى مَلَإٍ مِنْ قُرَيْشٍ فَجَاءَ رَجُلٌ خَشِنُ الشَّعَرِ وَالثِّيَابِ وَالْهَيْئَةِ حَتَّى قَامَ عَلَيْهِمْ فَسَلَّمَ ثُمَّ قَالَ بَشِّرْ الْكَانِزِينَ بِرَضْفٍ يُحْمَى عَلَيْهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ ثُمَّ يُوضَعُ عَلَى حَلَمَةِ ثَدْيِ أَحَدِهِمْ حَتَّى يَخْرُجَ مِنْ نُغْضِ كَتِفِهِ وَيُوضَعُ عَلَى نُغْضِ كَتِفِهِ حَتَّى يَخْرُجَ مِنْ حَلَمَةِ ثَدْيِهِ يَتَزَلْزَلُ ثُمَّ وَلَّى فَجَلَسَ إِلَى سَارِيَةٍ وَتَبِعْتُهُ وَجَلَسْتُ إِلَيْهِ وَأَنَا لَا أَدْرِي مَنْ هُوَ فَقُلْتُ لَهُ لَا أُرَى الْقَوْمَ إِلَّا قَدْ كَرِهُوا الَّذِي قُلْتَ قَالَ إِنَّهُمْ لَا يَعْقِلُونَ شَيْئًا قَالَ لِي خَلِيلِي قَالَ قُلْتُ مَنْ خَلِيلُكَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا أَبَا ذَرٍّ أَتُبْصِرُ أُحُدًا قَالَ فَنَظَرْتُ إِلَى الشَّمْسِ مَا بَقِيَ مِنْ النَّهَارِ وَأَنَا أُرَى أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُرْسِلُنِي فِي حَاجَةٍ لَهُ قُلْتُ نَعَمْ قَالَ مَا أُحِبُّ أَنَّ لِي مِثْلَ أُحُدٍ ذَهَبًا أُنْفِقُهُ كُلَّهُ إِلَّا ثَلَاثَةَ دَنَانِيرَ وَإِنَّ هَؤُلَاءِ لَا يَعْقِلُونَ إِنَّمَا يَجْمَعُونَ الدُّنْيَا لَا وَاللَّهِ لَا أَسْأَلُهُمْ دُنْيَا وَلَا أَسْتَفْتِيهِمْ عَنْ دِينٍ حَتَّى أَلْقَى اللَّهَ
(BUKHARI - 1319) : Telah menceritakan kepada
kami 'Ayyasy telah menceritakan kepada kami 'Abdul A'laa telah menceritakan
kepada kami Al Jurairiy dari Abu Al 'Alaa' dari Al Ahnaf bin Qais berkata; Aku
duduk bermajelis. Dan juga
diriwayatkan, telah menceritakan kepada saya Ishaq bin Manshur telah
mengabarkan kepada kami 'Abdush Shamad berkata, telah menceritakan kepadaku
bapakku telah menceritakan kepada kami Al Jurairiy telah menceritakan kepada
kami Abu Al 'Alaa' bin Asy-Syikhkhir bahwa Al Ahnaf bin Qais menceritakan
kepada mereka, katanya: Aku duduk bersama para pembesar orang-orang Quraisy
kemudian datanglah seseorang yang rambut pakaian dan penampilannya berantakan
hingga ia berdiri diantara mereka lalu ia mengucapkan salam dan berkata,:
"Berilah kabar gembira kepada orang-orang yang menimbun hartanya dengan
batu yang diseterikakan kepadanya di neraka Jahannam, lalu diletakkan pada
daerah (susu) nya diantara mereka hingga ia keluar dari ujung tulang pundaknya,
lalu diletakkan pada ujung tulang pundaknya hingga ia keluar pada bagian (susu)
nya hingga ia berguncang. Kemudian orang itu pergi lalu duduk bersandar pada
tiang. Aku mengikutinya lalu duduk disampingnya, sedangkan aku tidak mengenali
siapa dia. Kemudian aku berkata, kepadanya: "Aku tidak melihat orang-orang
itu kecuali mereka membenci apa yang engkau katakan". Dia menjawab:
"Sesungguhnya mereka itu tidak berakal sama sekali, perkataanku tadi itu
seperti yang dikatakan kekasihku". Dia (Al Ahnaf bin Qais) berkata; Aku
bertanya: "Siapa kekasihmu itu?". Dia menjawab: "Nabi
Shallallahu'alaihiwasallam, yang Beliau pernah berkata kepadaku: "Wahai
Abu Dzar, apakah engkau melihat Uhud?". Dia (Al Ahnaf bin Qais) berkata,:
"Maka aku memandang matahari yang ternyata masih siang hari, dan aku
melihat bahwa Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam berkehendak mengutusku
untuk memenuhi keperluannya. Maka aku menjawab: "Ya, siap". Lalu
Beliau bersabda: "Aku tidak menyukai bila aku memiliki emas sebesar gunung
Uhud lalu aku membelanjakannya semua kecuali tiga dinar saja (yang aku suka
memilikinya) ". Dan sungguh mereka tidak berakal sama sekali, yang mereka
hanya mengumpulkan dunia. Tidak, demi Allah aku tidak akan meminta dunia kepada
mereka, dan aku tidak akan memberikan fatwa agama ini untuk mereka hingga aku
menemui Allah".
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ عَبْدِ اللَّهِ الْأَنْصَارِيُّ حَدَّثَنَا ابْنُ عَوْنٍ قَالَ أَنْبَأَنِي نَافِعٌ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا أَنْ عُمَرَ بْنَ الْخَطَّابِ أَصَابَ أَرْضًا بِخَيْبَرَ فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسْتَأْمِرُهُ فِيهَا فَقَالَ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي أَصَبْتُ أَرْضًا بِخَيْبَرَ لَمْ أُصِبْ مَالًا قَطُّ أَنْفَسَ عِنْدِي مِنْهُ فَمَا تَأْمُرُ بِهِ قَالَ إِنْ شِئْتَ حَبَسْتَ أَصْلَهَا وَتَصَدَّقْتَ بِهَا قَالَ فَتَصَدَّقَ بِهَا عُمَرُ أَنَّهُ لَا يُبَاعُ وَلَا يُوهَبُ وَلَا يُورَثُ وَتَصَدَّقَ بِهَا فِي الْفُقَرَاءِ وَفِي الْقُرْبَى وَفِي الرِّقَابِ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ وَالضَّيْفِ لَا جُنَاحَ عَلَى مَنْ وَلِيَهَا أَنْ يَأْكُلَ مِنْهَا بِالْمَعْرُوفِ وَيُطْعِمَ غَيْرَ مُتَمَوِّلٍ قَالَ فَحَدَّثْتُ بِهِ ابْنَ سِيرِينَ فَقَالَ غَيْرَ مُتَأَثِّلٍ مَالًا
(BUKHARI - 2532) : Telah bercerita kepada kami Qutaibah
bin Sa'id telah bercerita kepada kami Muhammad bin 'Abdullah Al Anshariy telah
bercerita kepada kami Ibnu 'Aun berkata Nafi' memberitakan kepadaku dari Ibnu
'Umar radliallahu 'anhuma bahwa 'Umar bin Al Khaththab radliallahu 'anhu
mendapat bagian lahan di Khaibar lalu dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam untuk meminta pendapat Beliau tentang tanah lahan tersebut dengan
berkata: "Wahai Rasulullah, aku mendapatkan lahan di Khaibar dimana aku
tidak pernah mendapatkan harta yang lebih bernilai selain itu. Maka apa yang Tuan perintahkan tentang tanah tersebut?" Maka
Beliau berkata: "Jika kamu mau, kamu tahan (pelihara) pepohonannya lalu
kamu dapat bershadaqah dengan (hasil buah) nya". Ibnu 'Umar radliallahu
'anhu berkata: "Maka 'Umar menshadaqahkannya dimana tidak dijualnya, tidak
dihibahkan dan juga tidak diwariskan namun dia menshadaqahkannya untuk para
faqir, kerabat, untuk membebaskan budak, fii sabilillah, ibnu sabil dan untuk
menjamu tamu. Dan tidak dosa bagi orang yang mengurusnya untuk memakan darinya
dengan cara yang ma'ruf (benar) dan untuk memberi makan orang lain bukan
bermaksud menimbunnya. Perawi berkata; "Kemudian aku ceritakan hadits ini
kepada Ibnu Sirin maka dia berkata: "ghoiru muta'atstsal maalan artinya
tidak mengambil harta anak yatim untuk menggabungkannya dengan hartanya"
حَدَّثَنَا مُسَدَّدٌ حَدَّثَنَا يَزِيدُ بْنُ زُرَيْعٍ حَدَّثَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا قَالَ
أَصَابَ عُمَرُ بِخَيْبَرَ أَرْضًا فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَقَالَ أَصَبْتُ أَرْضًا لَمْ أُصِبْ مَالًا قَطُّ أَنْفَسَ مِنْهُ فَكَيْفَ تَأْمُرُنِي بِهِ قَالَ إِنْ شِئْتَ حَبَّسْتَ أَصْلَهَا وَتَصَدَّقْتَ بِهَا فَتَصَدَّقَ عُمَرُ أَنَّهُ لَا يُبَاعُ أَصْلُهَا وَلَا يُوهَبُ وَلَا يُورَثُ فِي الْفُقَرَاءِ وَالْقُرْبَى وَالرِّقَابِ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَالضَّيْفِ وَابْنِ السَّبِيلِ لَا جُنَاحَ عَلَى مَنْ وَلِيَهَا أَنْ يَأْكُلَ مِنْهَا بِالْمَعْرُوفِ أَوْ يُطْعِمَ صَدِيقًا غَيْرَ مُتَمَوِّلٍ فِيهِ
(BUKHARI - 2565) : Telah bercerita kepada kami Musaddad telah
bercerita kepada kami Yazid bin Zurai' telah bercerita kepada kami Ibnu 'Aun
dari Nafi' dari Ibnu 'Umar radliallahu 'anhuma berkata; 'Umar mendapatkan harta
berupa tanah di Khaibar lalu dia menemui Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dan
berkata: "Aku mendapatkan harta dan belum pernah aku mendapatkan harta
yang lebih berharga darinya. Bagaimana Tuan memerintahkan aku tentangnya?"
Beliau bersabda: "Jika kamu mau, kamu pelihara pohon-pohoinnya lalu kamu
shadaqahkan (hasil) nya". Maka 'Umar menshadaqahkannya, dimana tidak
dijual pepohonannya tidak juga dihibahkannya dan juga tidak diwariskannya,
(namun dia menshadaqahkan hartanya itu) untuk para fakir, kerabat,. untuk
membebaskan budak, fii sabilillah (di jalan Allah), untuk menjamu tamu dan ibnu
sabil. Dan tidak dosa bagi orang yang mengurusnya untuk memakan darinya dengan
cara yang ma'ruf (benar) dan untuk memberi makan teman-temannya asal bukan
untuk maksud menimbunnya.
حَدَّثَنَا قُتَيْبَةُ بْنُ سَعِيدٍ حَدَّثَنَا حَمَّادٌ عَنْ أَيُّوبَ عَنْ نَافِعٍ عَنْ ابْنِ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَاأَنَّ عُمَرَ اشْتَرَطَ فِي وَقْفِهِ أَنْ يَأْكُلَ مَنْ وَلِيَهُ وَيُؤْكِلَ صَدِيقَهُ غَيْرَ مُتَمَوِّلٍ مَالًا
(BUKHARI - 2570) : Telah bercerita kepada kami Qutaibah bin Sa'id
telah bercerita kepada kami Hammad dari Ayyub dari Nafi' dari Ibnu 'Umar
radliallahu 'anhuma bahwa 'Umar memberi persyaratan pada harta yang
diwaqafkannya yaitu pengurusnya boleh memakannya, boleh juga memberi makan
temannya dan tidak untuk menimbun harta".
حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ بْنُ مَسْلَمَةَ بْنِ قَعْنَبٍ حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ يَعْنِي ابْنَ بِلَالٍ عَنْ يَحْيَى وَهُوَ ابْنُ سَعِيدٍ قَالَ كَانَ سَعِيدُ بْنُ الْمُسَيَّبِ يُحَدِّثُ أَنَّ مَعْمَرًا قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ احْتَكَرَ فَهُوَ خَاطِئٌ فَقِيلَ لِسَعِيدٍ فَإِنَّكَ تَحْتَكِرُ قَالَ سَعِيدٌ إِنَّ مَعْمَرًا الَّذِي كَانَ يُحَدِّثُ هَذَا الْحَدِيثَ كَانَ يَحْتَكِرُ
(MUSLIM - 3012) : Telah menceritakan kepada kami Abdullah bin
Maslamah bin Qa'nab telah menceritakan kepada kami Sulaiman -yaitu Ibnu Bilal-
dari Yahya -yaitu Ibnu Sa'id- dia berkata, " Sa'id bin Musayyab
menceritakan bahwa Ma'mar berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: "Barangsiapa menimbun barang, maka dia berdosa."
حَدَّثَنَا أَبُو سَعِيدٍ مَوْلَى بَنِي هَاشِمٍ حَدَّثَنَا الْهَيْثَمُ بْنُ رَافِعٍ الطَّاطَرِيُّ بَصْرِيٌّ حَدَّثَنِي أَبُو يَحْيَى رَجُلٌ مِنْ أَهْلِ مَكَّةَ عَنْ فَرُّوخَ مَوْلَى عُثْمَانَ أَنَّ عُمَرَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ وَهُوَ يَوْمَئِذٍ أَمِيرُ الْمُؤْمِنِينَ خَرَجَ إِلَى الْمَسْجِدِ فَرَأَى طَعَامًا مَنْثُورًا فَقَالَ مَا هَذَا الطَّعَامُ فَقَالُوا طَعَامٌ جُلِبَ إِلَيْنَا قَالَ بَارَكَ اللَّهُ فِيهِ وَفِيمَنْ جَلَبَهُ قِيلَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ فَإِنَّهُ قَدْ احْتُكِرَ قَالَ وَمَنْ احْتَكَرَهُ قَالُوا فَرُّوخُ مَوْلَى عُثْمَانَ وَفُلَانٌ مَوْلَى عُمَرَ فَأَرْسَلَ إِلَيْهِمَا فَدَعَاهُمَا فَقَالَ مَا حَمَلَكُمَا عَلَى احْتِكَارِ طَعَامِ الْمُسْلِمِينَ قَالَا يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ نَشْتَرِي بِأَمْوَالِنَا وَنَبِيعُ فَقَالَ عُمَرُ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ مَنْ احْتَكَرَ عَلَى الْمُسْلِمِينَ طَعَامَهُمْ ضَرَبَهُ اللَّهُ بِالْإِفْلَاسِ أَوْ بِجُذَامٍ فَقَالَ فَرُّوخُ عِنْدَ ذَلِكَ يَا أَمِيرَ الْمُؤْمِنِينَ أُعَاهِدُ اللَّهَ وَأُعَاهِدُكَ أَنْ لَا أَعُودَ فِي طَعَامٍ أَبَدًا وَأَمَّا مَوْلَى عُمَرَ فَقَالَ إِنَّمَا نَشْتَرِي بِأَمْوَالِنَا وَنَبِيعُ قَالَ أَبُو يَحْيَى فَلَقَدْ رَأَيْتُ مَوْلَى عُمَرَ مَجْذُومًا
(AHMAD - 130) : Telah menceritakan kepada kami Abu Sa'id budak Bani
Hasyim Telah menceritakan kepada kami Al Haitsam Bin Rafi' Ath Thathari orang
Bashrah Telah menceritakan kepadaku Abu Yahya seorang lelaki penduduk Makkah
dari Farrukh hamba sahaya Utsman, bahwa Umar pada saat menjadi Amirul Mukminin,
dia keluar menuju masjid kemudian melihat makanan berserakan, maka dia
bertanya; "Makanan apa ini?" Mereka menjawab; "Makanan yang di
datangkan kepada kami, " maka dia berkata; "Semoga Allah memberkahi
makanan ini dan orang yang mendatangkannya, " kemudian ada yang berkata;
"Wahai Amirul Mukminin, makanan itu telah ditimbun, " Umar bertanya;
"Siapa yanga telah menimbunnya?" Mereka menjawab; "Farrukh hamba
sahaya Utsman dan Fulan hamba sahaya Umar, " maka Umar mengutus utusan
untuk memanggil keduanya, kemudian dia berkata; "Apa yang mendorong kalian
berdua untuk menimbun makanan kaum muslimin?" Keduanya menjawab;
"Wahai Amirul Mukminin, kami membeli dengan harta kami dan menjual."
Maka Umar menjawab; "Aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Barangsiapa menimbun harta kaum muslimin maka Allah akan
menimpakan kepadanya kebangkrutan atau penyakit kusta, " maka Farrukh
ketika itu berkata; "Wahai Amirul Mukminin, aku berjanji kepada Allah dan
kepadamu untuk tidak akan mengulangi menimbun makanan selamanya." Adapun
hamba sahaya Umar dia berkata; "Hanyasannya kami membeli dengan harta kami
dan menjual." Abu yahya berkata; "Maka sungguh aku melihat hamba
sahaya Umar terkena penyakit kusta."
حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ حَدَّثَنَا ابْنُ عَوْنٍ عَنْ نَافِعٍ عَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ أَصَابَ عُمَرُ أَرْضًا بِخَيْبَرَ فَأَتَى النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَاسْتَأْمَرَهُ فِيهَا فَقَالَ أَصَبْتُ أَرْضًا بِخَيْبَرَ لَمْ أُصِبْ مَالًا قَطُّ أَنْفَسَ عِنْدِي مِنْهُ فَمَا تَأْمُرُ بِهِ قَالَ إِنْ شِئْتَ حَبَسْتَ أَصْلَهَا وَتَصَدَّقْتَ بِهَاقَالَ فَتَصَدَّقَ بِهَا عُمَرُ أَنْ لَا تُبَاعَ وَلَا تُوهَبَ وَلَا تُوَرَّثَ قَالَ فَتَصَدَّقَ بِهَا عُمَرُ فِي الْفُقَرَاءِ وَالْقُرْبَى وَالرِّقَابِ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى وَابْنِ السَّبِيلِ وَالضَّيْفِ لَا جُنَاحَ عَلَى مَنْ وَلِيَهَا أَنْ يَأْكُلَ مِنْهَا بِالْمَعْرُوفِ أَوْ يُطْعِمَ صَدِيقًا غَيْرَ مُتَأَثِّلٍ فِيهِ
(AHMAD - 4379) : Telah menceritakan kepada kami Isma'il telah menceritakan
kepada kami Ibnu 'Aun dari Nafi' dari Ibnu Umar ia berkata, "Umar pernah
memperoleh sebidang tanah di Khaibar, lalu ia menemui Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam dan meminta petunjuk dari beliau dalam mengurusnya seraya berkata,
"Di Khaibar aku memiliki sebidang tanah namun aku belum pernah memperoleh
satu harta yang lebih aku cintai dari padanya, apa yang engkau perintahkan
kepadaku? Beliau menjawab: "Jika mau engkau boleh menahan dan
mensedekahkannya." Ibnu Umar melanjutkan, "Umar lalu mensedekahkan
kebun tersebut untuk tidak menjualnya, tidak dihadiahkan dan tidak
diwariskan." Ibnu Umar melanjutkan, "Umar pun mensedekahkannya kepada
orang-orang fakir, para kerabat, hamba sahaya, fi sabilillah, Ibnu Sabil dan
orang yang bertamu. Dan tidak berdosa orang yang merawatnya untuk memakannya
dengan cara yang baik atau memberi makan kepada temannya dengan tidak
menimbunnya."
حَدَّثَنَا يَزِيدُ أَخْبَرَنَا أَصْبَغُ بْنُ زَيْدٍ حَدَّثَنَا أَبُو بِشْرٍ عَنْ أَبِي الزَّاهِرِيَّةِ عَنْ كَثِيرِ بْنِ مُرَّةَ الْحَضْرَمِيِّ عَنِ ابْنِ عُمَرَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ احْتَكَرَ طَعَامًا أَرْبَعِينَ لَيْلَةً فَقَدْ بَرِئَ مِنْ اللَّهِ تَعَالَى وَبَرِئَ اللَّهُ تَعَالَى مِنْهُ وَأَيُّمَا أَهْلُ عَرْصَةٍ أَصْبَحَ فِيهِمْ امْرُؤٌ جَائِعٌ فَقَدْ بَرِئَتْ مِنْهُمْ ذِمَّةُ اللَّهِ تَعَالَى
(AHMAD - 4648) : Telah menceritakan kepada kami Yazid telah
mengabarkan kepada kami Ashbagh bin Zaid telah menceritakan kepada kami Abu
Bisyr dari Abu Az Zahiriyyah dari Katsir bin Murrah Al Hadlrami dari Ibnu Umar
dari Nabi shallallahu 'alaihi wasallam: "Barangsiapa menimbun makanan
hingga empat puluh malam, berarti ia telah berlepas diri dari Allah Ta'ala dan
Allah Ta'ala juga berlepas diri dari-Nya. Dan siapa saja memiliki harta
melimpah sedang di tengah-tengah mereka ada seorang yang kelaparan, maka
sungguh perlindungan Allah Ta'ala telah terlepas dari mereka."
حَدَّثَنَا سُرَيْجٌ حَدَّثَنَا أَبُو مَعْشَرٍ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ عَمْرِو بْنِ عَلْقَمَةَ عَنْ أَبِي سَلَمَةَ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَنْ احْتَكَرَ حُكْرَةً يُرِيدُ أَنْ يُغْلِيَ بِهَا عَلَى الْمُسْلِمِينَ فَهُوَ خَاطِئٌ
(AHMAD - 8263) : Telah menceritakan kepada kami Suraij berkata;
telah menceritakan kepada kami Abu Ma'syar dari Muhammad bin 'Amru bin Alqomah
dari Abu Salamah dari Abu Hurairah ia berkata; Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam Bersabda: "Barangsiapa menimbun (bahan makanan, pent) dengan
maksud menaikkan harga atas kaum muslimin maka ia telah berdosa."
حَدَّثَنَا أَحْمَدُ بْنُ خَالِدٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ إِسْحَقَ عَنْ مُحَمَّدِ بْنِ إِبْرَاهِيمَ عَنْ سَعِيدِ بْنِ الْمُسَيَّبِ عَنْ مَعْمَرِ بْنِ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ نَافِعِ بْنِ نَضْلَةَ الْعَدَوِيِّ قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ لَا يَحْتَكِرُ إِلَّا خَاطِئٌ مَرَّتَيْنِ
(DARIMI - 2431) : Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Khalid
telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Ishaq dari Muhammad bin Ibrahim
dari Sa'id bin Al Musayyab dari Ma'mar bin Abdullah bin Nafi' bin Nadhlah Al
'Adawi, ia berkata; aku mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam
bersabda: "Tidak menimbun kecuali ia akan berdosa." Beliau
mengucapkan hingga dua kali.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Search
Popular Posts
-
BAB I A. Latar Belakang Pendidikan merupakan faktor utama dalam pembentukkan pribadi manusia. Pendidikan sanga...
-
HADITS TENTANG PENIMBUNAN حَدَّثَنَا عَيَّاشٌ حَدَّثَنَا عَبْدُ الْأَعْلَى حَدَّثَنَا الْجُرَيْرِيُّ عَنْ أَبِي الْعَلَاءِ ...
-
BAB I PENDAHULUAN I. Latar Belakang Pada masa kejayaan Islam, ilmu pengetahuan berkembang sangat pesat, pemikir para c...
-
BAB I PEMBAHASAN A. LATAR BELAKANG Ketika filsafat Islam dibicarakan, maka terbayang disana hadir beberapa tokoh yang dis...
Recent Posts
Sample Text
Pengikut
MUHAMMAD NAFIUDIN
Diberdayakan oleh Blogger.
terimakasih, atas ilmunya,,,,
BalasHapus